Senin 14 Nov 2011 18:10 WIB

Seluruh Medali Emas Sepatu Roda Diborong Tim RI

Rep: Irfan Fitrat/ Red: taufik rachman
Atlet sepatu roda Indonesia, Sylvia, berpose dengan medali emas usai memenangi laga final nomor lari cepat 1.500 Meter sepatu roda putri SEA Games XXVI di Arena Sepatu Roda, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/11).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Atlet sepatu roda Indonesia, Sylvia, berpose dengan medali emas usai memenangi laga final nomor lari cepat 1.500 Meter sepatu roda putri SEA Games XXVI di Arena Sepatu Roda, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Tim sepatu roda Indonesia berhasil menyapu bersih semua nomor dalam SEA Games XXVI, Palembang. Indonesia sukses menyabet 12 medali emas nomor putra dan putri.

Erlangga Ardianza Wibowo menutup kesuksesan tim nasional (timnas) sepatu roda di ajang olahraga se-Asia Tenggara itu. Angga-nama panggilannya-bisa menyabet emas di nomor terakhir, 10.000 meter putra. Ia berhasil melibas lima puluh keliling Rolling Sport Stadium Jakabaring dengan waktu 18 menit 22,53 detik.

"Kemenangan ini berkat Tuhan dan teman-teman," ujar Angga seusai pertandingan. Atlet berusia 21 tahun itu juga berterima kasih pada rekan seniornya, Dimas Prasetya Putera. Kerja samanya dengan Dimas, membuat Indonesia bisa mendominasi pertandingan dengan merebut posisi pertama dan kedua.

Pertandingan, menurut Angga, berlangsung cukup ketat. Apalagi, meraka mendapat beban setelah para atlet lainnya bisa memberikan medali emas. Meski sempat mendapat tekanan dari atlet Thailand dan Singapura, Angga dan Dimas berhasil finish dengan selisih waktu sekitar 4 menit dari lawannya.

Menurut Angga, hasil kemenangan ini merupakan buah kerja keras mereka dalam latihan pelatnas selama kurang lebih sembilan bulan. Khusus untuk nomor 10.000 meter, ia akataka, ketahanan fisik dan teknik sangat diperlukan untuk bisa memenangkan pertandingan. "Kita masih bisa unggul," ujar atlet kelahiran Semarang itu.

Atas keberhasilan tim sepatu roda di SEA Games pertamanya ini, Angga berharap, cabang olahraga ini bisa lebih mendapat perhatian. Dengan kontribusi 12 emas, anak pertama dari dua bersaudara itu menginginkan cabang sepatu roda dapat kembali dipertandingkan di SEA Games berikutnya. "Kita harap bisa diperjuangkan," ujarnya.

Di nomor 10.000 meter putri, Ajeng Anindya dan Sylvia berhasil juga mendominasi pertandingan. Bahkan, keduanya berhasil beberapa kali melakukan overlap pada atlet Malaysia, Yi Zhao Lai. Kemenangan Indonesia sudah dipastikan di lima lap terakhir saat atlet Singapura Jian Man Carmen Goh juga berhasil di-overlap.

Ajeng akhirnya keluar sebagai pemenang setelah mencatatkan waktu 20 menit 22,97 detik. Ini merupakan raihan emas kedua baginya di SEA Games kali ini, setelah juara di nomor 5.000 meter. Rekannya Sylvia, menambah penampilan cemerlang Indonesia setelah melengkapi perolehan medali perak dengan waktu 20 menit 28,99 detik.

Perjuangan di nomor 10.000 meter sempat terganggu dengan kesiapan arena pertandingan. Seharusnya, untuk nomor ini, para atlet bertarung di lintasan aspal yang berada di luar arena utama. Namun, karena kondisi lintasan masih belum layak, pertandingan dialihkan ke track utama. "Sempat mencoba, tapi setelah meluncur, roda masih masuk ke dalam (jalan)," ujarnya.

Adanya perubahan arena, tidak membuat Indonesia kehilangan tajinya. Ajeng dan Sylvia kembali membuktikan bisa memberikan yang terbaik bagi kontingen Indonesia. Atas hasil yang diraih di SEA Games ini, ia berharap, sepatu roda dapat bisa memberikan kontribusi di ajang olahraga multievent ini selanjutnya. "Kita ingin kembali mengharumkan nama Indonesia," ujarnya.

Manajer Sepatu Roda, Adi Soekoprayitno, tak menyangka para atletnya bisa menyabet emas di semua nomor putra dan putri. Dengan target awal enam emas, Alan Chandra dan kawan-kawan malah bisa memberikan raihan dua kali lipat. "Ini di luar dugaan," katanya.

Kemenangan di nomor 10.000 meter melengkapi kegemilangan di nomor lainnya. Indonesia berhasil juara di nomor 150, 300, 500, 3.000 dan juga 5.000 meter. Atas prestasi ini, Adi tentunya menginginkan para petinggi olahraga nasional dapat memperjuangkan kehadiran sepatu roda di kejuaraan berikutnya di Myanmar. "Berharap seperti itu, mereka mampu untuk iktu andil memberikan emas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement