REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Eko Wahyudi menjadi yang pertama meyumbang medali emas bagi kontingen 'Merah Putih' dari cabang pencak silat. Pada final nomor Seni Bela Diri Tunggal Dobel Regu (TDR) di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (15/11), Eko menjadi pesilat terbaik di kategori final tunggal putra.

Ia mengumpulkan poin tertinggi untuk mengungguli lima pesaingnya di kategori ini. Masing-masing Quang Trung Hoang (Vietnam), Hj MD Khairul Bahrin Hj Duraman (Brunei Darussalam), Ahmad Tajul Zaman Tajuddin (Malaysia), Muhd Iqbal Abdul Rahman (Singapura) dan Inyas Sadara (Thailand).

Eko yang tampil dengan nomor undian 3, mampu memperagakan tiga variasi gerakan seni bela diri yang diwajibkan. Mulai dari tangan kosong, menggunakan senjata badik serta tongkat.

Ke-lima dewan juri memberikan nilai tertinggi 457 atas penampilan Eko. Sehingga ia berhak atas medali emas pada kategori ini. Sukses ini sekaligus menjadi penyumbang perdana emas dari cabor pencak silat.

Medali perak pada kategori tunggal ini direbut pesilat Vietnam, Quang Trung Hoang yang mengumpulkan nilai 457. Sedangkan medali perunggu direbut oleh pesilat Malaysia, Ahmad Tajul Zaman Tajuddin dengan nilai 446.

Cabor pencak silat final nomor Seni Bela Diri TDR, Rabu malam memperebutkan enam medali emas untuk enam kategori. Masing- masing kategori tunggal putra, tunggal putri, dobel putra, dobel putri, beregu putra dan beregu putri.

Di enam kategori ini, Indonesia menempatkan finalisnya. Tim Manajer Pencaksilat Indonesia, Edy Prabowo sebelumnya menarget pesilat Indonesia akan mendominasi perolehan medali.

Ikuti Whatsapp Channel Republika