REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Atlet menembak Indonesia, Anang Yulianto, gagal mengulang suksesnya meraih medali emas saat turun di nomor 25 meter center fire pistol. Ia hanya bisa menduduki posisi ketujuh di akhir pertandingan.
"Saya tidak puas, kurang latihan," kata Anang seusai pertandingan di Shooting Range Jakabaring Sport City, Palembang, Rabu (16/11).
Atlet asal Sragen ini mengaku hanya berlatih selama kurang lebih satu bulan untuk turun di nomor 25 center fire pistol. Waktu sebulan itu, menurutnya, masih belum cukup untuk latihan secara maksimal.
Sempitnya masa latihan, menurut Anang, karena adanya keterlambatan datangnya peluru. Peluru kaliber 32 yang dibutuhkan untuk nomor itu baru datang sekitar sebulan sebelum SEA Games ke-26. Sehingga, atlet yang juga anggota Mabes Polri itu tidak mempunyai masa latihan yang mencukupi.
Dalam pertandingan, Anang membukukan 572 poin. Nilainya tertinggal cukup jauh dari peraih medali emas, Hoang Xuan Vinh. Penembak asal Vietnam itu bisa meraih 582 poin.
Di tempat kedua, atlet Thailand, Panichpatikum Jakkrit bisa meraih 580 poin. Sedangkan atlet Vietnam lainnya, Ha Minh Thanh, berada di urutan ketiga dengan poin 579.
Manajer tim menembak Indonesia, Robby Atmadja, mengakui para atlet memang sempat kesulitan mendatangkan peluru. Amunisi yang dibeli dari Jerman itu, menurutnya, terhambat izin yang tak kunjung turun. "Izin bukan hanya dari kita, tapi juga dari sana," ujarnya.