Kamis 17 Nov 2011 23:14 WIB

Hingga Hari Ketujuh, Medali Emas Tim Merah Putih Tembus Angka 100

Tim dayung Indonesia dalam penyerahan medali emas nomor final Rowing Lightweight Men Four SEA Games XXVI di arena dayung Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/11).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Tim dayung Indonesia dalam penyerahan medali emas nomor final Rowing Lightweight Men Four SEA Games XXVI di arena dayung Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Perolehan medali emas kontingen tuan rumah Indonesia menembus angka tiga digit, yaitu 107 keping pada hari ketujuh perburuan medali di pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2011 di Palembang dan Jakarta, Kamis (17/11).

Tambahan 15 medali emas yang dihasilkan dari sembilan cabang olahraga yang dipertandingkan di Jakarta dan Palembang, Kamis, membuat Indonesia semakin jauh meninggalkan dua saingan terberat, yaitu Vietnam dan Thailand.

Dari 18 emas tersebut, masing-masing tiga diantaranya berasal dari pencak silat dan ski air, disusul judo, golf, panjat dinding dan rowing yang masing-masing menyumbang dua medali emas. Renang, balap sepeda, panahan dan berkuda, juga menyumbang masing-masing satu emas.

Pencak silat secara total menyumbang sembilan medali emas, setelah sebelumnya menyapu bersih enam nomor seni, membuat cabang tersebut akhirnya berhasil mengembalikan dominasi di Asia Tenggara yang sejak 1999 diruntuhkan oleh Vietnam.

Cabang renang juga mengakhiri seluruh lomba dengan manis, karena tidak hanya menambah satu lagi medali emas, tapi juga memecahkan rekor SEA Games di nomor 400m estafet putra.

Kuartet I Gede Siman Sudartawa (gaya punggung), Indra Gunawan (gaya dada), Gleen Victor Susanto (kupu-kupu) dan perenang terkahir gaya bebas, Triady Fauzi mencatat waktu 3 menit 41,35 detik atau lebih cepat dari rekor lama 3 menit 41,72 detik yang juga atas nama tim Indonesia dan diciptakan pada 2009.

Hasilnya, kolam renang di Komplek Olahraga Jakabaring tersebut menjadi salah satu tambang emas bagi kontingen Indonesia dengan total perolehan enam emas, delapan perak dan sepuluh perunggu, sebuah lompatan besar bila dibandingkan dengan SEA Games 2009 Laos yang hanya dua emas, tiga perak dan dua perunggu.

Sejauh ini, lintasan atletik masih bertengger sebagai penyumbang emas terbanyak, yaitu 13 emas, 12 perak dan 11 perunggu, disusul sepatu roda yang menyapu bersih 12 emas, serta karate (10) dan pencak silat (9).

Ketua Komisi Pengembangan Olahraga Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Joko Pramono secara berseloroh mengatakan prestasi yang dihasilkan oleh kontingen Indonesia, terutama di nomor terukur, merupakan sebuah hal yang aneh dan lucu.

"Saya katakan aneh dan lucu karena kita mendapatkan prestasi tersebut dengan dukungan yang tersendat-sendat," kata Joko di Palembang.

Menurut Joko yang ikut berperan saat Indonesia juara umum di SEA Games 1997 Jakarta itu, meski dukungan berupa dana turunnya banyak terlambat, justru kondisi tersebut membuat semangat seluruh penggiat olahraga di Tanah Air bangkit.

"Hal ini yang membuat kita kian kuat dan bertambah semangat untuk terus bekerja keras mencari solusi dan tidak mengeluh," kata dia.

Vietnam vs Thailand

Vietnam, peringkat kedua di SEA Games 2009 Laos masih membuntuti di peringkat kedua dengan 66 emas, 63 perak dan 64 perunggu, hanya terpaut tiga emas dari juara bertahan Thailand yang mengumpulkan 63 emas, 56 perak dan 67 perunggu.

Sampai hari ketujuh perburuan medali diantara 11 negara peserta tersebut, persaingan semakin mengerucut dan terbentuk dalam empat kelompok. Indonesia melaju sendirian di peringkat teratas dengan selisih 38 dan semakin sulit untuk dikejar lawan.

Kelompok kedua adalah Vietnam dan Thailand yang hanya berselisih tiga medali emas, sehingga masih berpeluang untuk saling menggeser posisi, sementara Malaysia, Singapura dan Filipina berada di kelompok ketiga.

Malaysia yang berada di urutan keempat setelah mengumpulkan 35 emas, juga terpaut tiga emas dari Singapura yang membuntuti di urutan kelima, sementara Filipina masih tercecer di peringkat keenam dengan perolehan 19 emas.

Kelompok terbawah diisi oleh Laos, tuan rumah SEA Games 2009 dengan enam emas, disusul Myanmar (3), Kamboja (3), sementara Brunei dan Timor Leste yang belum meraih satu keping medali emas pun. Bagi tuan rumah Indonesia, perolehan emas yang sudah menembus angka diatas 100 membuat target meraup 150 emas untuk mengamankan posisi sebagai juara umum, semakin mendekat.

Dari tujuh hari pertandingan, sudah didistrisbusikan sebanyak 337 medali emas sehingga masih tersisa 208 medali emas sampai pesta olahraga tersebesar Asia Tenggara itu ditutup secara resmi pada 22 November mendatang.

Indonesia berpeluang besar untuk menambah perolehan medali karena cabang andalan lainnya belum dipertandingkan dan atau belum memasuki babak final, diantaranya adalah paralayang, kempo, angkat besi, perahu naga, fin swimming dan bulutangkis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement