Selasa 15 Nov 2011 08:31 WIB

Suruh Atlet Gigit Medali Sebelum Difoto, Wartawan Foto Dinilai 'Lebay'

Tim dayung Indonesia,Anwar Tarra (kiri) dan Eka Octarorianus (kanan) mengigit medali emas usai penyerahan medali pada nomor final Kano 200 meter C2 putra SEA Games XXVI di arena dayung Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Minggu (13/11).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Tim dayung Indonesia,Anwar Tarra (kiri) dan Eka Octarorianus (kanan) mengigit medali emas usai penyerahan medali pada nomor final Kano 200 meter C2 putra SEA Games XXVI di arena dayung Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berbagai event olahraga kejuaraan internasional seperti SEA Games XXVI 2011 yang sedang berlangsung di Jakarta dan Palembang, tak luput dari peliputan media cetak, elektronik dan para wartawan foto. Bidikan kamera saat upacara penghormatan pemenang merupakan satu bagian dari momen yang menjadi buruan para kuli lensa tersebut.

Namun sesuai pantauan di lapangan, pose atlet menggigit medali, seperti yang selama ini telah menjadi kebiasaan atau tradisi yang diminta oleh para juru foto, dianggap tak perlu oleh sebagian penonton. "Kenapa sih kalau atlet menjadi juara difotonya selalu diminta untuk menggigit medali? Apakah itu suatu keharusan?" celetuk Fauzi, seorang penonton yang setia menyaksikan laga-laga SEA Games di Jakarta, Senin.

Pria yang telah berumur itu kemudian mengkritisi, sebenarnya banyak momen lebih indah yang bisa lebih "berbicara" dari sebuah obyek gambar foto pada saat-saat penting dalam event olahraga. "Coba mereka cari obyek gambar dan bidikkan kamera ketika lagu Indonesia Raya berkumandang, biasanya ada atlet atau penonton yang saking terharu sampai meneteskan air mata," kata Fauzi.

"Mungkin itu lebih bermakna ketimbang meminta atlet untuk menggigit medali tapi menjadi hambar karena seperti dibuat-buat atau dipaksakan. Saya kira juru foto sekarang kurang kreatif!" tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement